










Dalam beberapa minggu terakhir, media sosial kembali dihebohkan oleh sebuah tren fashion yang muncul dari dunia TikTok dan Instagram: Alalten – Cream Sweater Tobrut. Item fashion ini bukan sekadar pakaian biasa — ia menjadi simbol dari gaya hidup baru, ekspresi diri, dan tentu saja, identitas digital yang viral.
Dengan desain sederhana namun elegan, sweater berwarna cream ini mendadak menjadi incaran banyak anak muda setelah dikenakan oleh beberapa influencer populer, salah satunya Tobrut, kreator yang sedang naik daun di dunia fashion dan lifestyle digital. Tak butuh waktu lama, “Cream Sweater Tobrut” menjadi perbincangan di berbagai platform, bahkan muncul sebagai tagar viral: #AlaltenTobrutLook.
Awal Mula Munculnya Tren Alalten – Cream Sweater Tobrut
Tren ini berawal dari unggahan video singkat milik Tobrut, seorang konten kreator yang dikenal dengan gaya santainya namun tetap classy. Dalam video berdurasi 20 detik itu, Tobrut tampil mengenakan sweater berwarna cream dengan potongan oversized, dipadukan dengan celana basic dan sneakers putih. Gerakannya sederhana — hanya berjalan sambil menyesap kopi — tapi aura elegannya memikat jutaan penonton.
Yang menarik, Tobrut menyebutkan bahwa sweater tersebut adalah produk dari brand Alalten, sebuah label lokal yang dikenal dengan desain minimalis dan material premium. Dalam keterangan videonya, Tobrut menulis singkat:
“Nggak perlu berlebihan buat kelihatan keren. Simplicity speaks louder. #Alalten #CreamSweaterTobrut”
Unggahan itu langsung viral. Dalam waktu 24 jam, video tersebut menembus jutaan views, dan produk “Cream Sweater Tobrut” dari Alalten pun ludes terjual dalam hitungan jam.
Desain Minimalis dengan Sentuhan Eksklusif
Apa yang membuat Cream Sweater Tobrut ini begitu diminati? Jawabannya terletak pada kombinasi kesederhanaan desain dan kualitas premium.
Sweater ini hadir dengan warna cream lembut, material cotton fleece high-grade, dan potongan oversized modern yang cocok untuk berbagai bentuk tubuh. Detail kecil seperti jahitan rapi di bahu dan label kecil “Alalten” di bagian bawah menambah kesan eksklusif tanpa terlihat mencolok.
Selain tampil elegan, sweater ini juga menghadirkan kenyamanan maksimal. Bahannya ringan, lembut, dan tetap breathable, membuatnya cocok dipakai di berbagai suasana — mulai dari hangout santai hingga acara semi-formal.
“Alalten itu bukan sekadar brand pakaian, tapi tentang attitude,” kata Tobrut dalam salah satu wawancara singkatnya di TikTok Live. “Cream Sweater ini aku pilih karena simple, tapi berkarakter. Kayak cara aku lihat gaya — nggak ribet, tapi tetap standout.”
Fenomena “Tobrut Style” di Media Sosial
Keberhasilan tren ini tidak lepas dari pesona “Tobrut Style” yang kini menjadi gaya khas banyak anak muda di Indonesia. Gaya ini mengutamakan minimalisme, warna netral, dan ekspresi natural tanpa perlu banyak aksesori atau layering berlebihan.
Di TikTok, ribuan pengguna mulai membuat video versi mereka sendiri dengan memakai sweater serupa. Banyak yang memadukannya dengan gaya khas masing-masing — ada yang mengenakan jilbab pastel, topi beanie, bahkan kacamata retro. Hasilnya? Semua tetap terlihat effortlessly keren.
Tagar seperti #TobrutLook, #AlaltenSweater, dan #CreamStyleChallenge pun bermunculan. Beberapa kreator bahkan menjadikan tren ini sebagai inspirasi untuk membuat konten bertema “soft aesthetic”, “clean outfit”, dan “modern minimalism”.
Strategi Brand Alalten: Antara Eksklusivitas dan Komunitas
Brand Alalten sendiri dikenal karena strateginya yang unik: produk terbatas dan peluncuran bertahap. Mereka tidak merilis stok massal, melainkan menghadirkan edisi terbatas setiap bulan dengan tema berbeda. “Cream Sweater Tobrut” merupakan bagian dari koleksi Fall Edition 2025, yang dirancang untuk menghadirkan kehangatan dan gaya dalam satu paket.
Menurut salah satu perwakilan Alalten, keberhasilan kampanye ini bukan hanya soal desain, tetapi tentang cerita dan koneksi emosional antara produk dan penggunanya.
“Kami ingin orang merasa bahwa mereka bukan sekadar membeli pakaian, tapi bergabung dalam sebuah gaya hidup. Tobrut adalah representasi dari generasi baru yang autentik, percaya diri, dan tahu apa yang mereka mau,” ujar tim Alalten dalam pernyataan resminya.
Tak heran, setiap rilis Alalten kini selalu dinanti. Bahkan, beberapa reseller melaporkan bahwa harga sweater ini naik dua kali lipat di pasar sekunder karena tingginya permintaan.
Dampak Tren Ini pada Dunia Fashion Lokal
Fenomena Cream Sweater Tobrut membawa angin segar bagi industri fashion lokal. Ia menunjukkan bahwa brand Indonesia mampu bersaing dengan merek internasional jika dikemas dengan strategi kreatif dan storytelling yang kuat.
Banyak desainer muda mulai terinspirasi untuk menciptakan produk yang serupa — fokus pada kualitas bahan, warna lembut, dan tampilan clean look yang mudah dipadukan. Lebih dari itu, tren ini juga menunjukkan bahwa gaya modest dan minimalis kini semakin diminati, menggantikan tren lama yang penuh corak dan warna mencolok.
Media fashion seperti Popbela dan Manual Jakarta bahkan menyorot fenomena ini sebagai “revolusi fashion digital lokal”, di mana kolaborasi antara kreator dan brand mampu membentuk tren besar hanya lewat satu unggahan TikTok.
Makna di Balik Viralitas Cream Sweater Tobrut
Jika dilihat lebih dalam, fenomena ini bukan sekadar tentang pakaian, tapi juga tentang cara generasi muda mengekspresikan diri. Cream Sweater Tobrut menjadi simbol gaya hidup modern yang sederhana, elegan, dan autentik.

